Batik Solo dan Penjelasannya | Batik Tulis

Posted by Unknown on Friday, August 26, 2016

Batik Solo dan Penjelasannya | Batik Tulis



Desain motif batik Solo seringkali dihubungkan dengan kultur budaya Hindu Jawa,
simbol Sawat dari mahkota atau kekuasaan tertinggi, simbol Meru dari
gunung atau bumi, simbol Naga dari air, simbol Burung dari angin atau
dunia bagian atas dan simbol Lidah Api dari api. Beberapa desain
tradisional yang dipakai pada acara-acara penting, misalnya: Satria
Manah dan Semen Rante yang dikenakan pada saat acara lamaran pengantin.

Desain Kain Panjang dibuat dalam workshop Panembahan
Hardjonagoro, Surakarta pada awal 80′an, bermotif kombinasi pengaruh
beberapa daerah, tetapi secara keseluruhan gaya dan warnanya tipikal
desain Solo. Kain panjang adalah kain dua kali setengah meter, yang
digunakan sebagai sarung formal.

Batik dari istana Surakarta memiliki kejenuhan isen halus, tambalan, merendamnya dengan keindahan keseluruhan yang besar.
Warna-warna yang lembut dengan paduan harmonis warna. Pewarna awalnya
berasal dari materi alami, tetapi hari ini, untuk mendukung pengembangan
batik, pewarna sintetik juga digunakan. Terkenal motif batik desain dari
istana Surakarta yang Parang Barong, Parang Curiga, Parang Sarpa, Ceplok
Burba, Ceplok Lung Kestlop, Candi Luhur, Srikaton dan Bondhet.

Sumber: pusatgrosirsolo.com/artikel-batik/sejarah-batik-kraton-surakarta/

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment